Aku dalam pertempuran pengakhiran
Kiri dan kananku sayap seperjuangan
Benteng sumpah yang digenggam bersama
Tiada bahtera untuk berundur dari mundur
Saudaraku bermandi keringat berperisai kudrat
Dalam percikan darah, mereka mengerah
Udara keras berdebu melukai wajah nan lesu
Bertahun dalam pertempuran dipagar sekatan
Akan tetapi yakinlah ianya pemangkin
Bila kota itu ditakhluk dan syura dibentuk
Baru kami tenang bukan dalam kesenangan
Berarak menuju al-Quds mengepalai rindu
Panji digenggam lalu tunggangan mendekam
Dalam pegangan ianya bercorengan
Darah beradik, saudara silih tercarik
Syahid mereka berpaling tertawa bahagia
Aku cemburu mereka diangkat dahulu
Dijunjung jadi tamu pada bidadari ayu
Bumi lahad jadi taman bermalam
Baju lusuh jadi teman dalam qiam
Panglima mencatur penuh strategi
Perajurit taat tingkatlah prestasi
Tembok timur kota matlamat kami
Mudah ditembusi amanah disepakati
Hari ini hari akhir seorang pejuang
Sungguh wahai saudara lihatlah diriku
Dalam kesamaran darah bergenang
Dari tubuhku tempat azam membeku
Teruskan saudara, teruskan berdagang
Dengan kematian menjadi matawang
Rupawan syahid dicanai membentuk lambang
Berdaganglah, sampai kau beli “Syair Dari Pejuang”
No comments:
Post a Comment